Ini kondisi Metro TV Menjelang ASO 2022

Ini kondisi Metro TV Menjelang ASO 2022

Menjadi salah satu dari tiga pemegang Mux di wilayah layanan Sulut untuk migrasi siaran digital atau yang dikenal ASO (Analog Switch Off), menjadikan Metro TV sebagai sarana stasiun TV lain untuk bekerja sama.

Hal tersebut mendorong Metro TV harus siap, baik dalam hal infrastruktur maupun sumberdaya manusia agar dapat menarik investor.

Dengan ini KPID Sulut, yang dipimpin oleh Reidy Sumual turun langsung ke stasiun transmisi Metro TV mengecek kesiapan penerapan ASO pada 30 April 2022, dimana terjadi pergantian dari TV analog ke TV digital. Dengan berlakunya TV digital maka kualitas gambar yang ditampilkan lebih bagus dan stabil.

Wakil Ketua KPID Sulut, Boyke Sondakh mengatakan bahwa kesiapan Metro TV menjelang ASO sudah cukup baik yang ditunjang dengan peralatan-peralatan yang sudah siap dan kualitas gambar yang dihasilkan.

“Kami melihat perbedaan tayangan hasil TV analog dan TV digital, baik produksi dari TV lokal maupun TV nasional,” ujar Boyke.

Tak lupa, diirnya juga mengingatkan Metro TV tentang aturan mengenai 10% konten lokal yang harus disiarkan Lembaga Penyiaran.

Di tempat yang sama yaitu disamping Stasiun Transmisi Metro TV, terdapat beberapa transmisi lembaga penyiaran lain yaitu MNC Group yang tidak akan lagi beroperasi setelah dimulainya ASO pada 30 April 2022, dimana mereka harus bergabung Bersama salah satu pemegang MUX, baik Metro TV, TVRI, maupu Trans Group.

 Hingga saat ini informasi sudah ada dua Lembaga Penyiaran yang akan bergabung dengan Metro TV. (*)

Share